Bubur Pedas Khas Pontianak: Perpaduan Rempah dan Sayur yang Menggugah Selera
AKULINER.COM – Mengenal Bubur Pedas, Warisan Kuliner Melayu Kalimantan Barat
Bubur Pedas adalah salah satu hidangan tradisional khas Pontianak, Kalimantan Barat, yang berasal dari budaya Melayu. Meski mengusung nama “pedas”, rasa bubur ini tidak selalu identik dengan rasa pedas menyengat seperti pada umumnya. Istilah “pedas” di sini lebih merujuk pada kekayaan rempah yang digunakan dalam proses pembuatannya. Sajian ini menjadi menu favorit masyarakat lokal, terutama saat bulan Ramadan dan acara adat.
Bahan dan Ciri Khas Bubur Pedas
Keunikan Bubur Pedas terletak pada bahan-bahan alami yang digunakan. Bubur ini terbuat dari beras tumbuk yang dimasak bersama aneka sayuran dan rempah khas seperti:
- Daun kesum (daun laksa)
- Daun kunyit dan serai
- Lengkuas dan jahe
- Lada hitam dan bawang merah-putih
- Sayuran seperti kangkung, daun pakis, daun kacang panjang, daun turi, dan daun pepaya muda
Proses memasaknya cukup panjang. Beras yang telah ditumbuk disangrai terlebih dahulu, lalu dimasak bersama bumbu halus dan air hingga mengental. Setelah itu, berbagai sayur ditambahkan dan dimasak hingga matang.
Bubur Pedas biasanya disajikan dengan taburan bawang goreng, kacang tanah sangrai, ikan teri, dan sambal untuk menambah cita rasa.
Makna dan Filosofi Bubur Pedas
Selain lezat, Bubur Pedas memiliki nilai filosofis mendalam dalam budaya Melayu. Kombinasi beragam sayur dan rempah mencerminkan kebersamaan, gotong royong, dan keharmonisan dalam masyarakat. Makanan ini juga erat kaitannya dengan momen-momen kebersamaan, seperti buka puasa bersama dan kenduri.
Popularitas dan Pelestarian Kuliner Lokal
Hingga kini, Bubur Pedas masih menjadi hidangan favorit di Pontianak dan sekitarnya. Beberapa rumah makan tradisional maupun acara kuliner lokal sering menghadirkan menu ini sebagai bentuk pelestarian warisan budaya. Banyak juga masyarakat Kalimantan Barat yang merantau tetap menjadikan Bubur Pedas sebagai menu nostalgia yang mengingatkan mereka akan kampung halaman.