Dadiah: Yogurt Tradisional Minangkabau yang Kaya Manfaat
AKULINER.COM – Dadiah adalah salah satu warisan kuliner tradisional khas Minangkabau, Sumatera Barat, yang merupakan hasil fermentasi susu kerbau dalam tabung bambu. Makanan ini unik karena proses fermentasinya alami, tanpa tambahan bahan pengawet atau kultur buatan seperti pada yogurt modern. Selain rasanya yang segar dan khas, dadiah juga dikenal memiliki banyak manfaat untuk kesehatan.
Proses Pembuatan Dadiah yang Tradisional dan Alami
Dadiah dibuat dari susu kerbau segar yang langsung dimasukkan ke dalam bambu yang sudah dibersihkan. Ujung bambu biasanya ditutup dengan daun pisang, kemudian dibiarkan selama 1–2 hari pada suhu ruangan agar mengalami fermentasi secara alami. Fermentasi ini terjadi berkat mikroorganisme alami yang terdapat dalam bambu dan lingkungan sekitarnya.
Proses tradisional ini menciptakan tekstur yang lembut menyerupai yogurt, dengan rasa asam segar dan sedikit manis. makanan ini biasa disajikan sebagai sarapan atau pelengkap makanan, terutama bersama ampiang (sejenis emping beras) dan gula merah cair, menciptakan perpaduan rasa yang kaya.
Kandungan dan Manfaat Kesehatan
Dadiah tidak hanya lezat, tetapi juga menyehatkan. Beberapa manfaat kesehatan nya antara lain:
- Probiotik Alami: Kandungan bakteri baik dalam dadiah membantu menjaga kesehatan saluran pencernaan, meningkatkan kekebalan tubuh, dan mencegah gangguan lambung.
- Sumber Protein: Susu kerbau mengandung protein yang tinggi, baik untuk pertumbuhan dan perbaikan sel-sel tubuh.
- Kaya Kalsium: Membantu memperkuat tulang dan gigi.
- Rendah Laktosa: Fermentasi alami menurunkan kadar laktosa, menjadikannya lebih mudah dicerna bagi mereka yang intoleran laktosa.
Pelestarian Kuliner Tradisional
Di tengah gempuran makanan modern, dadiah tetap bertahan sebagai simbol budaya dan kearifan lokal masyarakat Minangkabau. Namun demikian, tantangan terhadap keberlanjutan produksi makanan ini cukup besar, terutama karena menurunnya jumlah peternak kerbau dan kurangnya regenerasi pengrajin dadiah.
Berbagai komunitas dan festival budaya lokal sering mengangkat makanan ini sebagai warisan kuliner yang patut dijaga. Bahkan beberapa pelaku usaha kini mulai mengembangkan makanan ini dalam kemasan modern untuk menjangkau pasar yang lebih luas, baik di dalam maupun luar negeri.