kuah beulangong

Kuah Beulangong, Warisan Kuliner Aceh dalam Periuk Besar

Kuah Beulangong: Warisan Kuliner Tradisional Aceh yang Sarat Makna

AKULINER.COM – Kuah Beulangong adalah salah satu masakan tradisional khas Aceh, khususnya populer di daerah Aceh Besar dan sekitarnya. Hidangan ini terkenal dengan cita rasa kaya rempah, porsi besar, dan proses memasak yang melibatkan banyak orang. Secara harfiah, kata beulangong berasal dari bahasa Aceh yang berarti “periuk besar” (belanga), merujuk pada wadah masak besar yang digunakan untuk membuatnya.

Kuah ini bukan sekadar makanan, melainkan simbol kebersamaan dan gotong royong masyarakat Aceh.

Sejarah dan Filosofi

Kuah Beulangong awalnya dimasak dalam acara-acara besar seperti kenduri, pernikahan, syukuran, atau peringatan hari besar Islam. Tradisi ini sudah ada sejak berabad-abad lalu, diwariskan turun-temurun oleh masyarakat Aceh.

Makna filosofinya mencerminkan:

  • Gotong royong: Semua warga desa berpartisipasi, mulai dari menyiapkan bahan hingga memasak.
  • Silaturahmi: Menyatukan keluarga besar dan tetangga.
  • Syukur: Sebagai ungkapan terima kasih kepada Allah atas rezeki dan keberkahan.

Bahan Utama

Komposisi Kuah Beulangong bervariasi, tetapi umumnya menggunakan:

  • Daging: Sapi, kerbau, atau kambing (potongan besar).
  • Buah nangka muda atau pisang kepok muda sebagai pengganti sayuran utama.
  • Rempah khas Aceh: cabai merah, bawang merah, bawang putih, ketumbar, jintan, kunyit, jahe, lengkuas, serai, dan daun jeruk.
  • Kelapa parut sangrai (kemiri Aceh) yang dihaluskan untuk memberikan rasa gurih pekat.
  • Santai atau air kelapa (tergantung resep daerah).

Proses Memasak

Pembuatan Kuah Beulangong terkenal memakan waktu lama dan membutuhkan tenaga banyak orang:

  • Persiapan bahan: Daging dipotong besar, nangka muda dibersihkan getahnya, rempah dihaluskan.
  • Menyiapkan beulangong: Periuk besar dipasang di atas tungku kayu bakar.
  • Menumis rempah: Rempah giling dimasak hingga harum.
  • Memasukkan bahan utama: Daging dan nangka muda direbus bersama rempah.
  • Proses pemasakan: Dimasak selama berjam-jam hingga bumbu meresap, daging empuk, dan kuah kental.
  • Penyajian: Diambil langsung dari periuk besar dan dibagikan kepada tamu atau warga.

Keunikan Rasa

Kuah Beulangong memiliki cita rasa yang:

  • Pekat dan gurih berkat santan dan kelapa sangrai.
  • Pedas hangat dari cabai dan rempah.
  • Aromatik karena perpaduan serai, daun jeruk, dan lengkuas.

Tekstur nangka muda atau pisang kepok muda yang lembut berpadu dengan daging empuk, menciptakan sensasi makan yang khas.

Peran Sosial dan Budaya

Hidangan ini sering menjadi pusat acara kenduri gampong (kenduri desa). Masyarakat bergotong royong sejak pagi hari, bahkan ada yang begadang semalaman. Kegiatan ini mempererat hubungan sosial dan menjadi sarana transfer pengetahuan kuliner dari generasi tua ke generasi muda.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *