Salai Ikan Patin Khas Pekanbaru: Cita Rasa Asli Riau yang Melegenda
AKULINER.COM – Pekanbaru, ibu kota Provinsi Riau, tidak hanya dikenal sebagai pusat bisnis dan budaya Melayu, tetapi juga sebagai daerah dengan kekayaan kuliner khas. Salah satu yang paling ikonik adalah salai ikan patin. Kata salai berasal dari bahasa Melayu yang berarti mengasapi. Jadi, salai ikan patin adalah olahan ikan patin yang diawetkan dan diberi cita rasa khas dengan cara diasap.
Teknik pengasapan ini bukan sekadar metode memasak, tetapi juga tradisi turun-temurun masyarakat Melayu Riau untuk mengawetkan makanan. Ikan patin yang terkenal dengan daging lembut dan gurih, dipilih karena mudah didapatkan dari sungai-sungai besar di Riau.
Proses Pembuatan yang Unik
Pembuatan salai ikan patin memerlukan ketelatenan dan waktu yang tidak singkat:
- Pemilihan Ikan – Ikan patin segar dibersihkan, dibelah, lalu dibuang isi perutnya.
- Perendaman Bumbu – Ikan diberi bumbu sederhana, biasanya garam dan rempah khas, agar rasa gurih alami tetap menonjol.
- Proses Pengasapan – Ikan digantung di atas tungku dan diasapi menggunakan kayu tertentu (seperti kayu rambutan atau kelapa) selama 8–12 jam. Proses ini memberi aroma harum sekaligus daya tahan lebih lama pada ikan.
Hasilnya adalah ikan patin berwarna cokelat keemasan dengan aroma asap yang khas.
Cita Rasa Khas
Salai ikan patin memiliki tekstur daging yang kenyal namun tetap lembut. Aroma asapnya yang tajam berpadu dengan rasa gurih ikan patin, membuatnya cocok diolah menjadi berbagai hidangan, seperti:
- Gulai Patin Salai – hidangan berkuah santan dengan bumbu khas Melayu Riau.
- Sambalado Salai – ikan disuwir lalu dicampur sambal pedas.
- Olahan sederhana – cukup digoreng atau dipanaskan, tetap nikmat.
Nilai Budaya dan Ekonomi
Selain sebagai kuliner, makanan ini juga memiliki nilai ekonomi tinggi. Banyak masyarakat Pekanbaru menjadikannya usaha rumahan hingga produk oleh-oleh khas Riau. Produk ini bahkan sudah dipasarkan ke luar daerah, bahkan hingga ke mancanegara, karena keunikan rasa dan daya tahannya.