juhu umbut rotan

Rahasia Gurihnya Juhu Umbut Rotan, Sayur Hutan Khas Kalimantan

Juhu Umbut Rotan: Cita Rasa Hutan dari Tanah Borneo

AKULINER.COM – Kalimantan dikenal tidak hanya karena kekayaan alamnya yang melimpah, tetapi juga karena keberagaman kuliner tradisionalnya yang sarat makna budaya. Salah satu kuliner khas yang unik dan menggugah selera adalah Juhu Umbut Rotan. Makanan tradisional ini telah menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat Dayak, terutama di pedalaman Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat.

Asal Usul dan Makna Budaya

Dalam bahasa Dayak Ngaju, “juhu” berarti sayur atau masakan berkuah, sedangkan “umbut rotan” adalah bagian muda dari batang rotan yang masih lembut. Bagi masyarakat Dayak, rotan bukan hanya bahan kerajinan, tetapi juga sumber pangan yang berharga dari hutan. Mengolah umbut rotan menjadi juhu merupakan wujud kearifan lokal dalam memanfaatkan hasil hutan secara lestari.

Juhu Umbut Rotan biasanya disajikan dalam acara adat, pesta panen, atau jamuan tamu istimewa. Rasanya yang khas — perpaduan antara asam, pahit, dan gurih — mencerminkan filosofi kehidupan masyarakat Dayak: bahwa hidup adalah keseimbangan antara suka dan duka.

Bahan dan Cara Pembuatan

Bahan Utama:

  • Umbut rotan muda (dipilih yang masih lembut)
  • Ikan sungai (seperti ikan patin, baung, atau gabus) atau daging ayam kampung
  • Bumbu rempah tradisional: bawang merah, bawang putih, lengkuas, serai, dan kunyit
  • Asam rimbang atau terung asam sebagai pemberi rasa segar
  • Garam dan sedikit cabai sesuai selera

Proses Memasak:

  • Membersihkan umbut rotan dengan cara membuang kulit luarnya hingga bagian dalam yang putih dan lunak.
  • Memotong halus umbut rotan, kemudian direbus untuk menghilangkan getah dan rasa pahit berlebih.
  • Menumis bumbu halus hingga harum, lalu masukkan ikan atau daging.
  • Tambahkan air secukupnya, kemudian masukkan umbut rotan dan asam rimbang.
  • Masak hingga matang, dan juhu siap disajikan dalam keadaan hangat.

Cita Rasa dan Keunikan

Rasa makanan ini sangat khas dan sulit ditemukan di daerah lain. Perpaduan rasa pahit dari rotan muda dan asam dari buah rimbang menciptakan harmoni rasa yang unik. Banyak orang menggambarkannya sebagai rasa hutan — alami, segar, dan menenangkan.

Selain itu, umbut rotan juga dipercaya memiliki manfaat kesehatan, seperti melancarkan pencernaan, menurunkan kolesterol, dan menjaga daya tahan tubuh. Tidak heran jika masyarakat Dayak menjadikannya menu istimewa yang juga menyehatkan.

Pelestarian Kuliner Tradisional

Di era modern ini, Juhu Umbut Rotan mulai diperkenalkan ke masyarakat luas melalui festival kuliner daerah dan promosi wisata budaya. Upaya pelestarian ini penting agar generasi muda tidak melupakan warisan leluhur yang sarat nilai ekologis dan sosial.

Melestarikan Juhu Umbut Rotan berarti juga menjaga hubungan harmonis antara manusia dan alam, sebagaimana filosofi masyarakat Dayak yang selalu menghormati hutan sebagai sumber kehidupan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *