Mengenal Falafel: Hidangan Khas Timur Tengah yang Lezat dan Bergizi
AKULINER.COM – Salah satu makanan khas Timur Tengah yang populer di seluruh dunia. Terbuat dari kacang-kacangan yang dihaluskan dan dibumbui, falafel biasanya dibentuk menjadi bola atau patty kecil, lalu digoreng hingga renyah di luar dan lembut di dalam. Hidangan ini dikenal karena rasa gurihnya yang khas dan teksturnya yang unik.
Sejarah Falafel
Falafel dipercaya berasal dari kawasan Mesir kuno, meskipun saat ini falafel paling sering dikaitkan dengan masakan negara-negara Levant seperti Lebanon, Suriah, dan Palestina. Pada awalnya, makanan ini dibuat sebagai pengganti daging oleh komunitas vegetarian dan umat Islam selama bulan Ramadan. Seiring waktu, hidangan ini menyebar ke berbagai wilayah dan menjadi makanan jalanan yang digemari banyak orang.
Bahan Utama Falafel
Bahan utama falafel biasanya adalah kacang chickpea (kacang arab) atau fava beans (kacang fava). Kacang-kacang ini direndam dalam air, kemudian digiling bersama bawang putih, bawang merah, daun parsley, ketumbar, jintan, dan bumbu-bumbu lainnya. Campuran ini kemudian dibentuk menjadi bola kecil dan digoreng dalam minyak panas.
Cara Penyajian
Falafel sering disajikan sebagai makanan ringan, lauk, atau isi sandwich. Salah satu cara populer menikmati falafel adalah dengan membungkusnya dalam roti pita bersama sayuran segar seperti tomat, timun, selada, dan saus tahini atau yogurt. Beberapa varian juga menambahkan acar atau saus cabai untuk memberikan sensasi rasa yang lebih beragam.
Manfaat Kesehatan
Falafel merupakan pilihan makanan yang sehat dan bergizi. Karena terbuat dari kacang-kacangan, makanan ini kaya akan protein nabati, serat, vitamin, dan mineral. Selain itu, makanan ini juga cocok untuk vegetarian dan vegan karena tidak mengandung produk hewani. Kandungan serat dalam falafel membantu menjaga kesehatan pencernaan, sedangkan protein membantu menjaga massa otot dan memberikan energi.
Variasi Falafel di Dunia
Setiap negara Timur Tengah memiliki variasi falafel yang sedikit berbeda, baik dari segi bumbu maupun cara penyajian. Misalnya, di Mesir, makanan ini (dikenal sebagai ta’ameya) dibuat dengan kacang fava dan biasanya memiliki warna hijau cerah karena penggunaan daun parsley dan ketumbar yang banyak. Sementara di negara lain seperti Lebanon dan Israel, makanan ini lebih sering dibuat dari chickpea dan memiliki rasa yang lebih kuat dengan tambahan jintan.